Duta Publik.id, MAKASSAR — Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Komunitas Ibu Cerdas Indonesia (KICI) atas inisiasi seminar bertema “Peran Bimbingan dan Konseling dalam Melawan Kekerasan Berbasis Gender di Lingkungan Pendidikan”.
Kegiatan ini digelar dalam rangka Hari Pendidikan Nasional, pada Selasa, 27 Mei 2025, bertempat di Ruang Sipakatau, Kantor Balaikota Makassar.
Dalam sambutannya, Aliyah Mustika Ilham menegaskan bahwa kekerasan berbasis gender di lingkungan pendidikan adalah isu nyata dan mendesak.
“Ini bukan lagi persoalan tersembunyi. Ini nyata. Terjadi di kelas, lorong sekolah, bahkan di layar-layar ponsel anak-anak kita,” ungkapnya.
Berdasarkan data KPAI tahun 2024, terdapat 1.157 kasus kekerasan terhadap pelajar di Indonesia, di mana 168 kasus terjadi di Makassar.
Sebagian besar korbannya adalah perempuan, dan pelakunya berasal dari lingkungan terdekat, teman sebaya hingga pendidik.
Aliyah Mustika Ilham menyampaikan pesan menyentuh kepada para guru Bimbingan dan Konseling.
Menurutnya, masa SMP adalah fase pencarian jati diri yang sangat krusial, dan guru BK memiliki posisi strategis sebagai pendamping, pelindung dan pemberi arah.
“Satu guru yang percaya pada seorang anak bisa mengubah seluruh jalan hidupnya,” katanya.
Aliyah Mustika Ilham juga mengajak semua pihak untuk menghapus stigma terhadap guru BK dan melihat mereka sebagai agen transformasi yang berperan membentuk ruang kelas yang aman, inklusif, dan penuh empati.
Dalam kesempatan tersebut Aliyah Mustika Ilham menyampaikan harapan Pemerintah Kota Makassar pada guru BK sebagai agen perubahan.
“Makassar unggul hanya bisa lahir dari ruang kelas yang aman, dari guru-guru yang berempati dan melek teknologi,” tegasnya.
Ia juga menegaskan komitmen Pemkot Makassar untuk, Meningkatkan kapasitas guru BK dengan pendekatan trauma healing dan perspektif gender. Membangun sistem pelaporan kekerasan yang aman di sekolah. Menumbuhkan budaya empati melalui kurikulum nilai dan keteladanan guru, serta Mendorong kolaborasi erat antara sekolah, orang tua, dan komunitas.
Mengakhiri sambutannya, Aliyah Mustika Ilham menitipkan harapan kepada KICI untuk terus menjadi mitra kritis pemerintah dan mendampingi proses perubahan menuju sistem pendidikan yang adil dan manusiawi.
“Kepada para guru BK se-Kota Makassar: Anda bukan pelengkap, Anda adalah kunci. Satu guru yang percaya pada seorang anak, bisa mengubah seluruh hidupnya,” tutupnya dengan penuh haru.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa Munafri, Ketua KICI Sulsel, A. Asfianti, S.Sos, Ketua KICI Kota Makassar, Ir. Hanifa Sangaji, serta Perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Makassar dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, serta Guru BK SMP se Kota Makassar.